Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

SEPETAK KEBUN KECIL, BEKAL BESAR UNTUK SI PEMIMPIN KECIL!

“Anyan ta tatas.. tuyun ta tamping.. Anyan te tepan.. Duduk na nanisss!!“, celoteh si Xela sembari menggerak-gerakkan kedua tangannya. Lucu ya melihat perkembangan seorang anak dari waktu ke waktu. Ya Xela ini contohnya, dia adalah keponakan saya yang masih berusia 15 bulan. Setahun ke belakang ini saya mendapatkan kesempatan untuk pulang ke rumah dan melihat perkembangan keponakan saya sejak ia lahir, belajar tengkurap, merangkak, berjalan, hingga bernyanyi. Luar biasa sekali ya perkembangan seorang manusia di masa awal kehidupannya! Sebuah Rencana Melihat perkembangan keponakan saya dari waktu ke waktu, tentu saja saya jadi terbayang bagaimana jika saya mempunyai anak sendiri nanti. Apalagi dengan usia yang sudah kepala dua ini, sudah banyak yang  bertanya kapan saya nikah, yaa, jadi kebayang deh gimana entar kalau udah nikah, dan punya anak.. Hmm, kadang juga jadi kepikiran susah ga ya merawat dan mendidik anak itu.. Ya saya sih ingin anak-anak saya jadi anak-anak yang ungg

CURHAT PENUMPANG KERETA

Tut Tut Tuutt... Naik kereta api.. Siapa hendak turut.. Ke Bandung Surabaya.. Bolehlah naik dengan percuma.. Ayo kawanku lekas naik.. Keretaku tak berhenti lama... Hai, apa kabar? Sudah lama ga nyentuh blog ini, maklum, kemarin sibuuuk banget ngurus ini itu ke Jakarta. Udah kayak pingpong aja ini bolak balik Jatim-Jakarta berkali-kali! Untung aja nih kereta ekonomi udah nyaman, udah duduk rapi sesuai nomer kursi, dan udah AC, jadi saya bisa wira wiri hemat dan nyaman!Hehehe... Berbicara tentang kereta nih, sewaktu saya kecil, saya hanya mengenal kereta dari lagu tadi lho. Ya maklum, walau rumah saya hanya seperlemparan batu dari stasiun, sayangnya stasiun kereta api di kota saya Bondowoso udah ga aktif, hanya ada bangunan dan rel tua teronggok gagah di sana. Dan setelah sekian lama hidup di dunia, akhirnya untuk pertama kalinya saya naik kereta empat tahun lalu, tahun 2009. Pada saat itu saya harus ke Jakarta untuk mengurus daftar ulang. Setelah tanya-tanya kakak t

PERBEKALAN JOB HUNTER! SKCK DAN KARTU KUNING!!

Hai Hai! Lagi mau melamar kerja? Biasannya sih ada dua dokumen yang  bakalan kita butuhkan untuk melamar kerja, SKCK dan Kartu Kuning! Nah berhubung beberapa waktu lalu saya sempat membuat dua dokumen ini, jadi saya pengen sharing gimana sih cara pembuatan dua kartu ini! SKCK – Surat Keterangan Catatan Kepolisian! Kalau ga salah dulu surat ini bernama Surat Keterangan Kelakuan Baik, tapi seiring dengan perkembangan jaman *halah*, dokumen ini berganti nama menjadi Surat Keterangan Catatan Kepolisian! Ya kalau dipikir-pikir bener juga sih, kan kepolisian ga tau track record kelakuan kita baik apa ga, hehehe.. Awalnya saya kira bikin SKCK ini tinggal dateng ke Polsek aja, ternyata e ternyata ga! Harus ke kelurahan-kecamatan-polsekta-polres! 1.        Kelurahan Tujuan ke kantor kelurahan ini adalah untuk membuat surat pengantar, intinya sih surat ini nunjukkin kalau kita benar-benar warga kelurahan dan kecamatan setempat, dan bermaksud untuk membuat SKCK. Kalau di Keluraha

LINDUNGI CANTIK KULITMU, JELAJAHI INDAH NEGERIMU!!

“Yeaaay, bulan depan ada long weekeeendd!! Jalan-jalan yuuukk!!” Yeyeyeay! Ladies , siapa sih yang ga suka long weekend, tanggal merah, atau apa pun yang berbau “libur”? Kayaknya ga ada deh ya.. Selama libur, kita bisa memanjakan diri, mulai dari istirahat santai-santai di rumah, menjalani berbagai perawatan tubuh, sampai berkelana menjelajahi dunia! Menjelajahi dunia? Hei, tunggu dulu, sebelum menjelajahi dunia, boleh lah ya kita menjelajahi negeri kita tercinta dulu, Indonesia! Ladies , kita patut bersyukur banget nih tinggal di negeri yang dianugrahi kekayaan yang luar biasa! Kekayaan alam Indonesia tersaji cantik mulai dari kedalaman laut Wakatobi hingga ketinggian Puncak Wijaya. Belum lagi kekayaan budaya Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Ada begitu banyak kekayaan yang tersembunyi hingga pelosok negeri ini! Ga heran deh Indonesia menjadi salah satu tujuan wisata yang dilirik oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia! Nah, kita sebagai warga Indonesia har

A LOVELY AND HEALTHY LIVE WITH LUVE LITEE!

“Pak es kriiimmm! Beliiii!!!”, teriakan Diva keponakan saya terdengar lantang menggelegar di sekitar rumah saya. Si Diva ini memang suka sekali makan es krim, hampir setiap abang es krim lewat, dia langsung semangat empat lima berlari keluar pagar sambil berteriak memanggil abang es krim! Es krim, siapa sih yang ga suka. Diva ini salah satu contohnya, hampir setiap hari dia beli es krim! Ga hanya es krim yang dijual keliling, pernah tuh dia merengek-rengek minta es krim ketika ada di sebuah mini market. Terus minta digendong biar bisa liat isi box es krim, dan milih es krimnya sendiri deh. Es krim ini memang kudapan yang jadi kesukaan banyak orang ya, Diva, anak-anak lainnya, sampai orang dewasa. Saya juga sih. Perpaduan manis, lembut, dingin, dan segarnya es krim memang membuat lidah kita ingin makan es krim lagi, lagi, dan lagi. Tapiii, gimana kalau makan es krim terus-terusan? Jangan-jangan badan jadi ga sehat, pilek, pusing, atau malah jadi gendut gara-gara es krim!! Es

WANITA CERDAS BERBELANJA!

Wanita dan belanja bagaikan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Di mana ada pusat belanja, di sana ada wanita. Berbagai macam barang pun ditawarkan demi memenuhi kebutuhan wanita. Baju? Tas? Sepatu? Aksesoris? Kosmetik? Semua ada! Ya, wanita memang menjadi sasaran empuk bagi para produsen. Berbagai model diciptakan, potongan harga pun diberikan. Tapi tunggu dulu, jangan sampai semua ini membuat kita, para wanita, menjadi gelap mata dalam belanja. Sejak menghirup udara di dunia, manusia terlahir sebagai seorang konsumen. Konsumen udara, air susu ibu, popok, pakaian, dan lain sebagainya. Dari barang atau jasa yang gratis, hingga yang bernilai ekonomis. Manusia memang konsumen sejati dalam hidupnya. Demikian pula dengan wanita, wanita adalah konsumen sejati. Tak hanya sebagai konsumen biasa, wanita dikenal sebagai konsumen yang “luar biasa”. Luar biasa karena kebutuhan wanita yang sangat beragam rupanya, dan luar biasa karena kebiasaan para wanita berbelanja yang tak ada habi

BOSAMBA RAFTING!!

Rafting alias arung jeram, salah satu jenis olahraga yang cukup menakutkan di mata saya. Perahu karet yang mudah terbalik, bebatuan besar, arus yang deras. Ditambah lagi saya ga bisa berenang. Makin takut deh jadinya. Tapi, tetap saja saya penasaran, pengen tau gimana rasanya. Apalagi saat beberapa tahun lalu Bosamba Rafting dibuka di kota saya, Bondowoso. Walau penasaran tapi takut, sampai beberapa tahun sejak Bosamba Rafting dibuka, saya belum pernah kesampaian ke sana. Mulai dari ga diijinin sama Mama, sampai harganya yang lumayan bagi saya yang dulunya mahasiswa (dan sekarang pengangguran temporal, hehehe). Dan tibalah saatnya Tuhan mengutus seorang teman yang mengajak saya ke sana. Rinda, kawan SMP-SMA saya, sedang mengadakan penelitian untuk Tugas Akhirnya dengan objek penelitian Bosamba Rafting. Untuk melengkapi penelitiannya ini Rinda ingin mencicipi sekaligus observasi langsung ke sana, dan dia mengajak beberapa orang termasuk saya. Awalnya saya ragu, ikut ga ya. Ma

NULIS..

Dulu, ketika ada kolom hobi yang harus saya isi, pasti akan saya tulis : Membaca. Sekarang, ketika ada kolom hobi, saya mungkin akan tulis  : (belajar) menulis (kalau lagi mood).. Dahulu kala, saya ini benar-benar suka membaca. Gimana nggak, dari kecil saya sudah dijejali berbagai macam buku. Mulai dari Majalah Kuncup lecek yang ada di perpustakaan sekolah, sampai Majalah Mentari di rumah yang ada cerita Hamindalid-nya. Ga hanya itu, Majalah Intisari? Majalah Kartini? Femina? Nova? Saya sudah kenal mereka semua sejak saya kecil. Ya semua ini berkat keluarga Mama yang memang suka membaca. Almarhum Kakek saya punya koleksi Buku Life yang isinya macem-macem. Nenek saya punya majalah Kartini sekian edisi yang dibundel rapi. Komik Wayang juga ada, seri lengkap yang juga dibundel rapi. Buku Resep juga ada beberapa bundel, hehe.. Kegemaran membaca ini memang diwariskan juga pada saya. Ya majalah-majalah itu, buku cerita, buku pelajaran Bahasa Indonesia pun suka saya baca. Cerpen,

GARUDA (VS) PANCASILA

Garuda di dadaku..Garuda kebanggaanku.. Ku yakin hari ini pasti menang.. Kobarkan semangatmu..Tunjukkan sportivitasmu.. Ku yakin hari ini pasti menang.. Tahu lagu itu kan? Atau hafal? Saya rasa sih hampir seluruh rakyat Indonesia tahu lagu ini. Lagu dari Band Netral ini memang sering banget dinyanyikan saat Timnas Sepakbola Indonesia berlaga di lapangan hijau. Para suporter dengan berbagai atribut merah putihnya berdiri bersama-sama menyanyikan lagu ini dengan semangatnya! Kompaaaak banget.. Apalagi kalau Timnas kita melawan tim negara tetangga tuh, pasti makin kompak deh paduan suara para suporter ini, hehehe.. Kalau kita simak nih, lagu ini memang bagus banget. Penuh semangat, dan tentu saja liriknya yang penuh makna. “ Garuda di dadaku, garuda kebanggaanku, ku yakin hari ini pasti menang.. Kobarkan semangatmu, tunjukkan sportivitasmu, ku yakin hari ini pasti menang.” Liriknya penuh dengan kata-kata positif yang bisa mengobarkan semangat siapa saja, apalagi para

NASI GORENG, SEPIRING, PEDES, PAKE TELUR SAMA SOSIS!!

Tiba-tiba saya kepikiran, hidup itu seperti perjuangan bikin nasi goreng, atau makanan lainnya.. Untuk bikin nasi goreng nih, kita harus punya “nawaitu” bikin nasi goreng, harus tau resepnya, harus punya bahannya, harus “gerak” ngolah bahan-bahan itu, terus dihidangkan deh! Kita ga bisa cuma sekadar punya resep tapi ga punya bahan, punya bahan tapi ga tau resepnya, atau malah punya bahan & punya resep, tapi Cuma dipelototin sambil berharap tiba-tiba ada ibu peri datang, terus “ tring!”  jadi deh sepiring nasi goreng yang enak! Iya kan? Mirip kan dengan hidup kita..  Harus ada niat, harus ada bahan, harus ada resep, harus ada gerak, harus tau bumbu yang pas, dan harus tau cara menghidangkan yang cantik! Mulai dari niat deh, tiap orang punya niat yang beda-beda kan, tapi harus jelas. Misal nih aku pengen bikin nasi goreng, nasi goreng yang gimana? Satu porsi? Lima porsi? Pedes/sedeng/gak? Pake tambahan gak? Kalau dari awal udah ga tau mau bikin nasi goreng yang gimana, ya

GIGI BARU~~

Seminggu lalu, tepatnya hari Kamis pagi saya terbangun dengan perasaan ga enak. Emm, tepatnya badan yang ga enak. Meriang, greges, tenggorokan sakit pas nelan makanan. Ah, mungkin karena kecapekan aja kali ya , pikir saya saat itu. Apalagi hari itu saya sangat bersemangat menghadiri pernikahan kawan SMA saya, jadi saya ga terlalu ngerasain badan yang lagi ga enak itu. Keesokan harinya, ternyata badan saya makin ga enak. Pipi bengkak, makin susah nelen, makin greges. Panas dalem kali ya, ya udah lah palingan besok juga sembuh , saya masih cuek-cuek aja.. Keesokan harinya lagi, badan saya makin makin makin ga enak. Pipi bengkak, gusi bengkak, susah nelen, greges, demam. Entah kenapa saya tiba-tiba kepikiran ngintip gusi saya yang bengkak. Dengan bermodal kaca kecil+senter+mulut mangap-mangap, akhirnya saya melihat seberkas tonjolan putih di gusi belakang yang bengkak. Dan tidak lain dan tidak bukan, itu adalah gigiiii! Grrr, jadi itu lah penyebab saya ga enak badan sampai ber

LAGI-LAGI BATIK LAGI!

“Jarkom ACTION! Seluruh panitia diharapkan hadir pada pukul 06.30 besok pagi! Dresscode: Batik ! Be on time! Semangat!!(^^,)9” Haaah, lagi-lagi batik lagi! Ini nih SMS dari Koordinator Pelaksana salah satu acara di kampus. Sebagai salah satu panitia, saya diwajibkan mengikuti aturan yang ada. Datang pagi-pagi ke kampus? Oke, ga masalaaaah.. Dresscode baju batik ? Nah ini nih, emang semua orang suka pakai batik ? Liat dong di lemari saya, cuma ada satu baju batik , itu pun baju batik  Kakak yang ternyata ga sesuai ukuran badannya terus diwariskan ke saya dan itu juaaarrrrang saya pakai. Pokoknya males banget pakai batik , keliatan terlalu formal, keliatan tua, keliatan jadul.. Gitu wes pokoknyaaa.. Haaah... Batik , batik , batik lagi, lagi-lagi batik , batiiikkk aja terus.. *** Kalau diingat-ingat, kejadian tiga tahun lalu itu bikin saya geli sendiri. Gara-gara ga suka pakai batik , saya pun melanggar aturan dari Korlak dengan memakai baju kembang-kembang, bukan batik . Pas aca

NUTRISI DAN STIMULASI UNTUK SANG BUAH HATI

“Xela, ayo tepuk tangaann!”, seru saya sambil mencontohkan gerakan tepuk tangan kepada keponakan saya itu. “Ayo ayooo!” Perlahan Xela mulai mengikuti gerakan tangan saya, dia menggerak-gerakkan kedua tangannya, sekali dua kali ia gagal, dan di gerakan ketiga, terdengar suara tepukan kedua tangannya yang beradu.. Prok! Si Kecil Xela :) Mengamati tumbuh kembang anak sejak ia bayi memang sesuatu yang sangat luar biasa. Sebagai seorang wanita, naluri keibuan saya mulai terpanggil sejak beberapa waktu lalu. Melihat Kakak saya menikah, lalu hamil. Betapa luar biasanya membayangkan sesosok manusia mungil yang perlahan berkembang di dalam rahim Kakak saya, calon seorang bunda. Setelah penantian yang cukup lama, akhirnya beberapa bulan lalu, Mama saya mengabarkan kelahiran cucu pertamanya, anak pertama Kakak saya, keponakan pertama saya. Saya yang saat itu masih jauh merantau ke ibukota, segera bergegas pulang beberapa hari setelahnya. Pertama melihat Xela, keponakan saya itu, betapa

Heh Penguntit!

Kali ini saya pengen cerita tentang penguntit nih. Teman-teman pernah ga diikuti penguntit? Saya pernah lho, ya ga ekstrem-ekstrem amat sih.. Mulai dari penguntit di telepon. Duluuu banget, pas saya masih kelas 1 SMP, saya pindah sekolah. Dan pada saat perkenalan di kelas baru, guru yang mendampingi saya saat itu memerintahkan saya untuk menuliskan nomor telepon di papan. Dengan terpaksa dan berat hati pun saya menuliskan angka-angka itu. Singkat cerita, saya sudah menjadi “anak baru” nih. Anak baru yang diem gitu, padahal aslinya cerewet banget. Lalu, pada suatu pagi, telepon  rumah saya berdering. Mencari Fina, begitulah kata suara di ujung telepon sana.  Berkali-kali ia menelpon tanpa memberitahukan siapa identitasnya. Ia hanya berkata bahwa ia adalah teman saya yang mendapatkan nomor telepon saya saat perkenalan di depan kelas beberapa waktu lalu. Berkali-kali ia menelpon, ga tau deh apa aja yang ia bicarakan saat itu, saya ga inget. Yang saya inget, ia berhenti menelpon setel

MEET A GHOST!

Pernah ga ketemu sama hantu? Atau mengalami kejadian semacamnya lah.. Saya pernah.. Jadi begini ceritanya, minggu lalu, saya menginap di rumah Kakak saya di Jember. Rumah kontrakan yang cukup mungil sebenarnya. Sehari-hari, Kakak saya hanya tinggal bertiga di rumah itu, Kakak, Mama, dan Xela anak Kakak saya. Sedangkan suami Kakak saya, bertugas di Surabaya dan hanya pulang pada saat weekend tiba. Malam itu, seperti biasanya Kakak saya dan Xela anaknya tidur di kamar depan, sedangkan saya dan Mama yang suka menonton televisi hingga larut, memilih tidur di kasur di depan televisi. Posisi tidur saya dan Mama saling berseberangan, kepala saya bersebelahan dengan kaki Mama, begitu pula sebaliknya. Arah pandangan saya menghadap ke ruang tamu (yang gelap pada saat malam), dan Mama menghadap ke ruang makan yang terang benderang. Singkat cerita, saya dan Mama sudah terlelap dengan posisi sedemikian rupa. Lalu, sekitar pukul 1 malam, angin bertiup sangat amat kencang hingga saya terb

THE REBORN..

Akhirnya, setelah sekian lama, saya memutuskan untuk sedikit membawa perubahan dalam blog ini. Ga ada lagi nama saya tertera di alamat dan nama blog.. Ga ada lagi foto saya yang terpampang dengan begitu pedenya,hehe.. Cabangranting, demikian nama yang saya ambil. Kenapa nama itu? Sebenarnya sih saya ingin memakai nama lemari pikiran (honestly ini terinspirasi dari salah satu episode Spongebob yang ada semacam lemari arsip gitu di otaknya,hehe) , tapi ternyata nama itu sudah digunakan oleh blog lain. Dan saat saya mencoba mencari nama yang lain, pikiran saya pun bercabang-cabang.. Terus kepikiran deh, ya udah namanya cabangranting aja.. Kan blog ini sering jadi curahan pikiran saya yang kadang tiba-tiba bercabang gitu.. Hehe.. So, this is it! My "reborn" blog: cabangranting! :D