Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

MEDIA SOSIAL, DUNIA DALAM LAYAR

Suatu hari, di tengah warnet.. “Buset daaah, si Rini makin cantik aja cuuy! Liat nih PPnya.. Gileee “, celoteh seorang remaja berpakaian putih biru sambil menunjukkan layar ke teman di sebelahnya. Sering mengalami kejadian serupa? Berada di warnet, di tengah area hot spot, atau di tengah keramaian, lalu ada orang lain yang berceloteh sambil menatap penuh harap ke layar monitor atau layar ponsel? Atau.. Orang itu adalah kamu? :p Ya ya ya, kita sudah tak perlu heran lagi melihat begitu banyak orang yang bisa menatap penuh ekspresi ke layar monitor maupun ponsel. Ekspresi penuh harap, penuh cinta, marah, sedih, bahagia. Lengkap lah. Kalau dulu sih hal ini tentu saja sangat aneh, bahkan kita bisa dianggap gila jika berwajah penuh ekspresi saat tidak ada seorang pun yang menjadi lawan bicara kita. Tapi kini, semua berbeda. Karena apa? Ya, media  sosial!! Kini, tak perlu lagi kita berhadap-hadapan dengan berbagai orang untuk beraktivitas sosial. Hanya perlu berhadapan dengan laya

SUBSIDI BBM, TEPATKAH?

Tulisan ini dibuat beberapa hari lalu, untuk tugas Audit Kinerja Sektor Pemerintah.. Sebagai mahasiswa yang masih dalam proses belajar, tentu pemikiran saya mengenai hal ini masih sangat kurang mendalam. Selain ini, opini pribadi saya yang setuju akan pengurangan subsidi BBM masih sangat mempengaruhi subjektivitas dalam tulisan saya ini.. So, correct me if I'm wrong.. :) Di tengah perekonomian yang dirasa semakin sulit oleh masyarakat, pemerintah berencana mengurangi subsidi BBM hingga harga BBM pun akan naik. Pemerintah mengatakan pengurangan subsidi BBM ini harus dilakukan demi penghematan anggaran. Namun, di tengah upaya pemerintah untuk meyakinkan masyarakat bahwa kenaikan harga BBM ini adalah solusi terbaik, masyarakat pun bersuara. Kenaikan harga BBM berarti kenaikan berbagai harga kebutuhan pokok. Kenaikan BBM berarti kenaikan harga yang harus dibayar untuk transportasi. Ya, inflasi. Sebagian masyarakat menentang keras kebijakan ini, berbagai demo besar-besaran terjadi

SEPOTONG MEMORI: AMAZING CAMP!! :D

Beberapa hari lalu, teman saya bercerita tentang temannya yang mampu membelah sebuah batu bata dengan tangan kosong. Tiba-tiba, ingatan saya terlempar pada beberapa tahun lalu, pada suatu kejadian di mana saya membelah sebuah bata yang terbakar juga dengan tangan kosong.. Hebat kan? Bagi saya sih hebat banget.. Dan itu bisa terjadi  berkat tiga hari yang luar biasa di Amazing Camp!! :D Sekian tahun lalu Saya lupa kapan persisnya, yang jelas saat itu saya duduk di kelas 2 SMA. Menjelang liburan, ada sebuah tawaran menarik dari teman saya. Amazing Camp, sebuah acara yang diselenggarakan oleh GenBee (Generasi Bondowoso) yang berupa camp singkat. Pada saat itu sih saya ga peduli gimana detail acaranya, yang jelas sepertinya konsepnya seperti summer camp di buku-buku yang pernah saya baca sebelumnya. Pelaksanaan pas liburan, biaya yang juga cukup murah, oke, saya pun putuskan untuk ikut Camp ini. Dan ternyata, sahabat saya, Endita yang saat itu sekolah di Surabaya juga mendaftar u