Rafting alias arung jeram, salah satu jenis olahraga yang cukup
menakutkan di mata saya. Perahu karet yang mudah terbalik, bebatuan besar, arus
yang deras. Ditambah lagi saya ga bisa berenang. Makin takut deh jadinya. Tapi,
tetap saja saya penasaran, pengen tau gimana rasanya. Apalagi saat beberapa
tahun lalu Bosamba Rafting dibuka di kota saya, Bondowoso.
Walau penasaran tapi takut,
sampai beberapa tahun sejak Bosamba Rafting dibuka, saya belum pernah
kesampaian ke sana. Mulai dari ga diijinin sama Mama, sampai harganya yang
lumayan bagi saya yang dulunya mahasiswa (dan sekarang pengangguran temporal,
hehehe). Dan tibalah saatnya Tuhan mengutus seorang teman yang mengajak saya ke
sana. Rinda, kawan SMP-SMA saya, sedang mengadakan penelitian untuk Tugas
Akhirnya dengan objek penelitian Bosamba Rafting. Untuk melengkapi
penelitiannya ini Rinda ingin mencicipi sekaligus observasi langsung ke sana,
dan dia mengajak beberapa orang termasuk saya.
Awalnya saya ragu, ikut ga ya.
Mana belum dapat ijin dari Mama, saya ga bisa renang lah, sungainya angker lah,
bahaya karena dulu Mas sepupu luka-luka sepulang dari sanalah. Tapi seperti
biasa, ujung-ujungnya terserah saya, hehehe.. Akhirnya, keesokan harinya,
dengan bermodal sebuah ransel berisi baju ganti, saya pun dijemput Rinda dan
segera meluncur ke Bosamba Rafting!
Bosamba Rafting, sebenarnya kata
Bosamba ini adalah sebuah singkatan, Bondosowo-Sampean-Baru. Bondowoso adalah
kabupaten imut-imut tempat saya lahir di salah satu sudut Jawa Timur, dan
Sampeyan Baru adalah sungai yang mengalir dari Bondowoso hingga Situbondo.
Sekitar 15 menit dari rumah, tibalah kami di Bosamba Rafting. Lokasinya cukup
strategis, ga terlalu jauh dari kota. Sesampainya di sana, Rinda dan Nuri –kawan
SMP-SMA saya juga- segera ganti celana pendek. Saya? Tetap pakai celana
panjang, jeans malah, hee.. Kenapa jeans? Soalnya tebel, saya kan takut jatuh
terus baret-baret kegores batu gitu. Kalau pakai jeans kan batunya gores
jeansnya dulu, heee..

Berhasil masuk ke perahu karet,
kami segera diberi briefing oleh guide. Pertama, posisi duduk. Karena takut,
saya duduknya agak ke tengah gitu kan, ternyata itu salah. Seharusnya posisi
duduk itu di pinggir, karena saya di kanan, ya di pinggir kanan, dengan kaki
kanan diselipkan ke depan, dan kaki kiri di belakangnya. Lalu kami diajarkan
mendayung, dayung maju, dayung mundur, posisi “boom” alias jongkok sambil
berpegang ke tali. Briefing selesai, petualangan pun dimulai!
Dayung! Dayung! Dayung! Awalnya
sih santai, apalagi arusnya masih lumayan tenang. Laluuu, jeram pertama pun
tiba. Byur!! Mulai deh basah-basahan! Dayung lagi, dayung lagi! Byur!! Beberapa
kali melewati jeram, kami melihat air mancur kecil yang berasal dari sumber
air. Byur!!!! Dasar guidenya iseng ya, perahu kami diarahkan ke air mancur itu!
Lanjut lagi dayungnyaaa.. Eh iya,
kami ga terus-terusan mendayung kok. Di depan kami kan ada perahu tim rescue
yang mengecek keamanan jeram yang akan kami lewati, jadi sambil menunggu mereka
ngecek, kami nunggu sambil istirahat. Ya sebenarnya kalau yang arung jeram itu
orang-orang yang udah biasa sih ga bakalan dicek sampai segitunya. Tapi karena
kali ini peserta arung jeram adalah 3 cewek yang jarang olahraga+1 cowok yang
sebenarnya petualang tapi rela ngalah demi keselamatan bersama, jadi guide dan
tim rescue benar-benar berhati-hati menjaga kami. Sempat ada salah satu jeram
yang terlalu berat untuk kami lewati. Jadi kami diminta turun dari perahu dan
menyusuri tepian sungai. Nah ini nih, tepiannya ga nyantai, batu-batuan besar
gitu. Naik, turun, naik lagi, turun lagi, naik lagi, dan srettt! Saya sempat
kepeleset di salah satu besar yang penuh lumut, ihiks.. Siku kanan saya lecet,
jeans saya ijo-ijo penuh lumut gitu, hee.. Perahunya? Dinaikin sama tim rescue
yang jauh lebih terlatih dari kami.
Selain jeram yang ga bisa kami
lewati, ada juga jeram yang lumayan bahaya. Jadi, sebelum melewati jeram itu,
perahi kami diikat dengan tali yang ditahan beberapa tim rescue di tepian
sungai, daaan byuurrr!!! Emang jeramnya seram!! Hehehe..
Selain 27 jeram yang lumayan
memacu adrenalin, pemandangan di sekitar Bosamba cantiiik banget. Ada
tebing-tebing tinggi yang memukau mata, burung kecil berwarna biru terang dengan paruh merah menyala, biawak yang berjemur, kelelawar
bergelantungan di gua di salah satu sudut di tepi sungai.. Ada juga “pemandangan”
tambahan lho, orang sama sapi mandi! Hehe.. Ya maklum ya, di sekitar sungai ini
memang masih ada pemukiman warga, jadi sungai ini masih “dimanfaatkan” sama
warga.
Mendayung+teriak+deg-degan
sepanjang jalan, laper deh jadinya. Untungnya paket rafting yang kami ambil
sudah termasuk konsumsi. Setengah perjalanan, kami berhenti di rest area. Ga
ada tempat duduk, ga ada pondok tempat istirahat, hanya ada batuan di tepi
sungai. Kami duduk di sana, menikmati tape goreng dan teh jahe hangat yang
diantar oleh salah satu crew. Nyumnyummm!! Enyak enyak enyak!!!
Perjalanan dilanjutkan, dayung
lagi dayung lagi, jeramnya semakin menantaaangg!!! Pemandangan makin
cantiiikk!! Dan kami makin semangat mendayung!! Hyat! Dayung! Dayung!! “Yaaak!! Stop!!” ,kata guide kami. Yaaah,
udah selesai ternyata. Kami sudah sampai di ujung track rafting. Turun deh dari
perahu. Yaah, petualangan udah selesai nih. “Haah, gini doang, kuraaang... Ga terlalu capek gini..” ,pikir saya
saat itu. Ternyata saya salah! Petualangan belum selesai! Turun dari perahu,
kami harus mendaki bebatuan, lalu berjalan melewati jalan setapak yang
menanjak, hap hap hap! Hosh hosh! Capek juga, hehehe.. Kami berjalan menuju
mobil yang akan membawa kami menuju tempat semula. Yaay, bisa duduk manis dong?
Hohoho, ga jugaaa... Mobil yang kami naiki ini mobil bak terbuka, kami duduk
bareng sama guide, tim rescue, plus perahu yang sudah dikempeskan, dayung,
rompi. Jalanannya? Naaiiikk,, turuunnn.. Mendaki bukit lewati lembah lah pokoknya!!
Daan, sampailah kami di tempat
semula. Mandi mandiiii.. Ya, di sana memang tersedia dua kamar mandi. Ya ga
mandi juga sih, yang penting bebersih +ganti baju kering lah. Lalu, kami menuju
sebuah pondok di sana. Nyumnyum!! Makaaaan! Nasi jagung, bihun, lodeh, tempe
tahu, peyek ebi, sambel, kerupukkk.. Makanan ndeso super maknyussss!!!
Nah, selesai makan, kami pun
berpamitan dan berpulang ke rumah masing-masing.. Daaan, tidur nyenyak deh
gara-gara capeeekk.. Tapi seneennnggg... :D
Makasih Rinda udah ngajak
observasiii.. Makasih Nuri, makasih Mas Riski, makasih Bosamba Rafting.. Makasih
Alllaaahhh... :D
![]() |
Mas Riski, Nuri, Rinda, Fina :D |
*berhubung foto-fotonya masih ada di Rinda, jadi pake foto dari gugel aja deh ya (kecuali yang terakhir), hampir sama kok,hehehe..
*Rafting di Bosamba ini cocok untuk pemula, jeramnya ga terlalu ekstrem, masih banyak arus flat, jadi bisa nenangin diri dulu, hee.. Tapi pemandangannya oke punya!! Selain rafting, di Bosamba juga
ada beberapa paket wisata lainnya sepeti flying fox, motor trail, paket wisata
ke Kawah Ijen, dsb. Ini nih daftar plus harganya >> http://www.bosambarafting.com/Price.php
Komentar
Posting Komentar