“Xela, ayo tepuk
tangaann!”, seru saya sambil mencontohkan gerakan tepuk tangan kepada keponakan
saya itu. “Ayo ayooo!” Perlahan Xela mulai mengikuti gerakan tangan saya, dia
menggerak-gerakkan kedua tangannya, sekali dua kali ia gagal, dan di gerakan
ketiga, terdengar suara tepukan kedua tangannya yang beradu.. Prok!
![]() |
Si Kecil Xela :) |
Mengamati tumbuh kembang anak sejak ia bayi memang
sesuatu yang sangat luar biasa. Sebagai seorang wanita, naluri keibuan saya
mulai terpanggil sejak beberapa waktu lalu. Melihat Kakak saya menikah, lalu
hamil. Betapa luar biasanya membayangkan sesosok manusia mungil yang perlahan
berkembang di dalam rahim Kakak saya, calon seorang bunda. Setelah penantian
yang cukup lama, akhirnya beberapa bulan lalu, Mama saya mengabarkan kelahiran
cucu pertamanya, anak pertama Kakak saya, keponakan pertama saya. Saya yang
saat itu masih jauh merantau ke ibukota, segera bergegas pulang beberapa hari
setelahnya. Pertama melihat Xela, keponakan saya itu, betapa takutnya saya
menggendong bayi mungil yang hanya bisa mengedipkan matanya perlahan itu. Tapi
sekarang, Xela telah menjadi seorang bayi 8 bulan yang bergegas merangkak
mendekati mainannya, duduk asik di atas sepedanya yang masih belum bisa ia
kayuh, bertepuk tangan sambil tertawa, dan mulai berusaha berdiri sendiri saat
ia menemukan benda yang bisa ia gunakan untuk berpegangan.
Tumbuh Kembang Si Kecil
Melihat tumbuh kembang Xela keponakan saya, saya pun menjadi tertarik untuk mencari informasi tentang tumbuh kembang anak. Ternyata, perkembangan paling pesat seorang manusia memang terjadi pada masa awal hidupnya. Mulai dari saat ia masih di dalam kandungan, hingga beberapa tahun pertama hidupnya. Pada trimester pertama kehamilan hingga berusia 2 tahun, seorang anak mengalami Golden Period di mana otaknya mengalami perkembangan yang luar biasa cepat. Selama Golden Period ini, terjadi proses sinaptogenesis, yaitu terjalinnya koneksi antar sel-sel saraf otak. Lalu, saat sel-sel saraf otak saling berkomunikasi, terjadilah proses penangkapan pesan atau neurotransmitter. Dengan komunikasi yang efektif antar sel saraf otak, otak dapat mengolah rangsangan dan menyimpannya sebagai informasi. Semakin banyak komunikasi efektif ini terjadi selama Golden Period, semakin baik perkembangan pembelajaran (learning) dan daya ingat (memori) seorang anak. Dan, di akhir Golden Period ini, berat otak anak berkembang hingga mencapai 75% berat otak dewasa dan pertumbuhannya mencapai 90%! Betapa luar biasanya tumbuh kembang yang terjadi dalam waktu singkat itu! Tak heran seorang bayi mungil yang terlihat tak berdaya saat lahir, dalam waktu singkat mampu menari dengan jemarinya, berceloteh riang, mengangguk-angguk saat mendengar lagu kesukaannya, menoleh saat dipanggil namanya, duduk sambil asik mengenggam mainannya, merangkak dari sudut ruangan ke sudut lainnya, berdiri lalu berlari dengan kaki mungilnya, mengenggam sendoknya, memanggil-manggil bundanya, dan berbagai hal menakjubkan lainnya! Betapa berharganya pertumbuhan di Golden Period itu!
Ya, betapa berharganya pertumbuhan dan perkembangan seorang
anak di masa awalnya itu. Namun, tumbuh kembang yang luar biasa itu tak akan
terjadi dengan sendirinya. Ada berbagai hal yang harus kita berikan pada
seorang anak untuk menjadikannya luar biasa. Nutrisi contohnya, ini merupakan
salah satu hal utama yang harus diberikan pada anak. Sama seperti manusia
dewasa yang membutuhkan asupan nutrisi, manusia-manusia mungil nan menggemaskan
ini juga butuh asupan nutrisi. Tentu saja nutrisinya beda dengan kita. Untuk
anak yang sedang mengalami masa “spesial”, dibutuhkan nutrisi yang juga
“spesial”. Enam bulan pertama, ASI adalah nutrisi “spesial” yang utama bagi
seorang anak. Kita semua tentu sudah tahu betapa pentingnya ASI ini untuk
tumbuh kembang anak. Dalam ASI terkandung berbagai zat yang sangat penting bagi
seorang bayi. Mulai dari laktosa, sejenis
karbohidrat utama sebagai sumber energi. Selain itu laktosa juga akan diolah
menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem saraf dan
membantu penyerapan kalsium dan magnesium dalam masa pertumbuhan bayi. Air Susu
Ibu atau ASI juga mengandung lemak yang berguna sebagai sumber energi dan
berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak pada ASI mengandung komponen
asam lemak esensial berupa asam linoleat dan asam alda linolenat yang akan
diolah tubuh bayi menjadi AA dan DHA yang sangat penting untuk perkembangan
otak bayi. Selain itu, di dalam ASI juga terdapat ilogosakarida yang merupakan
komponen bioaktif ASI dan berfungsi sebagai prebiotik serta protein yang
tersusun dari asam amino yang merupakan pembentuk struktur otak dan mengandung
senyawa-senyawa yang berperan dalam proses ingatan.
Susu Tepat, Sumber
Nutrisi Sehat
Berbicara tentang nutrisi, tentu saja ASI bukanlah
satu-satunya sumber nutrisi bagi anak-anak. Sejak usia enam bulan, seorang anak
juga perlu mendapatkan asupan nutrisi dari berbagai makanan tambahan untuk
memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya dari waktu ke waktu. Dan tentu saja, peran
orang tua sangat dibutuhkan untuk memberikan sumber nutrisi yang tepat sesuai
dengan kebutuhan sang buah hati.
Salah satu sumber nutrisi yang kerap diberikan orang tua
kepada anak adalah susu. Saat ini terdapat berbagai susu formula yang tersedia
di pasaran untuk berbagai jenis usia, dengan berbagai kandungan nutrisi di
dalamnya. Enfagrow A+ salah satunya. Enfagrow A+ merupakan salah satu produk
dari PT Mead Johnson Indonesia, bagian dari Mead Johnson Nutrition, yang telah
berdiri di Indonesia sejak tahun 1920an. Sejak awal berdirinya, Mead Johnson
yang memproduksi berbagai produk nutrisi bayi dan anak ini telah berkomitmen
untuk menjaga kepercayaan para orang tua dan para profesional kesehatan dengan
memberikan bukti ilmiah yang mendukung keunggulan produk-produknya, termasuk
Enfagrow A+. Enfagrow A+ merupakan susu yang diperuntukkan bagi anak berusia 1
hingga 3 tahun yang mengandung berbagai nutrisi yang dapat membantu
mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Beberapa kandungan nutrisi Enfagrow A+ ini
antara lain DHA, Kolin, Prebiotik FOS dan GOS, serta anti oksidan. DHA
merupakan komponen yang dapat ditemukan pada retina dan otak. DHA dapat
memperkuat keutuhan sel otak dan menjamin komunikasi efektif antar sel-sel
otak, yang pada akhirnya akan mendukung perkembangan daya tangkap anak (Innis
S., Journal of Nutrition 2007).
Tak hanya itu, terdapat 6 studi klinis yang membuktikan bahwa
pemberian nutrisi dengan kadar DHA 17 mg /100 kkal dan ARA 34 mg/100 kkal
dapat mendukung perkembangan otak dan daya tahan tubuh si Kecil, sebagai
berikut :
· Memiliki ketajaman penglihatan yang lebih baik pada usia 12 bulan (studi oleh Morale, 2005). Studi ini mengevaluasi perkembangan sistem visual (retina dan otak si kecil)
· Memiliki skor indeks perkembangan mental (Mental Development Index) lebih tinggi 7 poin di usia 18 bulan (studi oleh Birch, 2000). MDI adalah skor yang mengindikasi kemampuan si kecil dalam mengingat (memori), memecahkan masalah, membedakan dan mengelompokkan, berbicara dan berbahasa, serta kemampuan sosial.
· Memiliki kemampuan berbahasa (skor verbal IQ) lebih tinggi 6 poin pada usia 4 tahun (studi oleh Birch, 2007). Skor verbal IQ si kecil mengindikasikan kemampuannya dalam memahami informasi serta kemampuan aritmetika dan kosa kata
· Memiliki sistem pernapasan lebih baik pada 1 tahun pertama usianya (studi oleh Pastor, 2006)
· Memiliki kesehatan saluran pernapasan yang lebih baik di 3 tahun pertama usianya (studi oleh Birch, 2010)
Selain DHA, nutrisi lain dalam Enfagrow A+ yang juga
dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak yang optimal ialah kolin. Kolin merupakan
komponen penting bagi berbagai sel, termasuk sel saraf, dan juga membantu
metabolisme. Kolin ini juga terdapat dalam ASI dan merupakan bagian penting
dari neurotransmitter, dimana nutrisi ini memberikan kontribusi pada komunikasi
antar sel yang mengontrol organ tubuh. Kandungan Enfagrow A+ lainnya, Prebiotik
FOS & GOS dibutukan untuk membantu mempertahankan fungsi saluran
pencernaan, sementara Vitamin C berperan sebagai Anti-Oksidan yang bekerja
bersama anti-oksidan lain terutama vitamin E. Dengan kandungan nutrisi yang demikian bermanfaatnya, tentu
saja Enfagrow A+ merupakan pilihan tepat untuk mendukung tumbuh kembang bagi
anak.
Tak hanya nutrisi,
stimulasi juga berarti!
Hal yang tak kalah penting dari nutrisi adalah stimulasi. Ya,
stimulasi sangat diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang buah hati. Mengutip
dari Dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi dalam seminar Nutrisi dan Stimulasi untuk
Kecerdasan Anak, proses belajar bayi dan balita dengan mendengar, melihat,
merasakan, mengingat, mencoba, mengulang, membandingkan, menggabungkan, dan
membiasakan. Karena itu dalam proses bermain, pengasuh harus memberikan
contoh-contoh yang baik dan benar berupa ucapan, perkataan, dan perilaku,
karena akan diingat, ditiru, bahkan dikembangkan oleh bayi dan balitanya.
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan
bayi atau balita. Stimulasi ini dapat diberikan sesuai dengan usia bayi dan
balita seperti yang dipaparkan Dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi berikut ini.
Bayi 0-3 bulan
Berikan stimulasi dengan mengusahakan rasa
nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi,
mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik
bergantian, menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran
atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, menggulingkan bayi ke kanan
dan kiri, tengkurap-telentang, serta dirangsang untuk meraih dan memegang
mainan.
Umur 3 - 6 bulan
Umur 3 - 6 bulan
Tambah stimulasi dengan bermain “cilukba”, melihat
wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang
bolak-balik, dan duduk.
Umur 6 - 9 bulan
Tambah stimulasi dengan memanggil namanya,
mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, dan
dilatih berdiri berpengangan.
Umur 9 - 12 bulan
Umur 9 - 12 bulan
Tambah stimulasi dengan mengulang-ulang
menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan dalam wadah, minum dari gelas,
menggelindingkan bola, dilatih berdiri, dan berjalan dengan berpegangan.
Umur 12 - 18 bulan
Tambah stimulasi dengan latihan mencoret-coret
menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar
sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan
benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas,
teko, sapu, dan lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur,
memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan
perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu),
menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
Umur 18 - 24 bulan
Umur 18 - 24 bulan
Tambah stimulasi dengan menanyakan, menyebutkan,
dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata? hidung? telinga? mulut?),
menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang dan benda-benda sekitar rumah,
mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta),
latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana-baju, bermain
melempar bola, dan melompat.
Umur 2 - 3 tahun
Umur 2 - 3 tahun
Tambah stimulasi dengan mengenal dan menyebutkan
warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah,
banyak-sedikit), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai
baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis,
lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, dan buang air kecil/besar di
toilet.
Setelah umur 3 tahun
Selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur
sebelumnya, stimulasi juga diarahkan untuk kesiapan bersekolah, antara lain
memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung
sederhana, mengerti perintah sederhana (buang air kecil/besar di toilet),
kemandirian (ditinggalkan di sekolah), dan berbagi dengan teman. Perangsangan
dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga), namun dapat pula di
Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, atau sejenisnya.
Berbagai penelitian telah membuktikan dengan pemberian nutrisi
yang tepat disertai stimulasi yang sesuai, tumbuh kembang anak akan semakin
optimal dari waktu ke waktu, sejak ia masih dalam kandungan, lalu lahir ke dunia, menjalani hari-hari pertamanya, hingga berkembang dan berkembang sepanjang hidupnya. Jadi, tunggu apa lagi, mari kita berikan nutrisi
dan stimulasi terbaik, untuk mendukung tumbuh kembang optimal sang buah hati!:)
Sumber:
* Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Mead Johnson ”Dukung Kecerdasan dan Tumbuh Kembang Anak”
ternyata tidak hanya nutrisi yang diperlukan sang buah hati, tetapi juga kasih sayang, perhatian, dan stimulasi ya :)
BalasHapussalam ya buat xela-nya :D
tetep semangat menulis! dan semoga menang yaaa :D
iya dong,biar anak cerdas lahir batin!:D
Hapusmakasih ooommm :p