Langsung ke konten utama

Postingan

Urus Gigi Dayu (lagi!)

     Beberapa bulan lalu, Dayu mengeluh giginya sakit. Setelah aku cek, ternyata ada gigi kecil muncul di gusi, lebih tepatnya di atas gigi serinya yang sudah tersisa sedikit dan menghitam karena karies. Ada sariawan di gusi dan bibir dalam di sekitar gigi kecil itu.  Waduh, gigi barunya tumbuh di gusi ini , pikirku saat itu. Aku pun membawa Dayu ke dokter gigi di klinik dekat rumah.     Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tiba giliran Dayu untuk diperiksa. Ternyata! Itu bukan gigi baru saudara-saudara! Itu adalah akar gigi yang sudah ada, akar si gigi yang karies dan sisa sedikit ituuu, posisinya miring hingga akarnya mencuat keluar dari gusi. Seharusnya, sisa gigi yang karies itu dicabut. Tapi pencabutan disarankan dilakukan saat usia anak minimal 6 tahun, saat gigi barunya sudah siap menggantikan gigi yang dicabut. Jadi saat itu dokter hanya melakukan tindakan mengikir bagian akar yang ada di gusi itu, agar tidak menyebabkan lecet di bibir dalam. BEBERAPA BULAN BERSELANG      Bebe
Postingan terbaru

Financial Dialogue by QM Financial: Plan for 30's

"Fin Fin, kalau boleh tau berapa uang pangkal sekolah anakmu?". Pertanyaan senada beberapa kali terlontar dari teman-teman seangkatan yang mengetahui aku baru saja mendaftarkan Naren ke Sekolah Dasar. Pun hal ini juga sering dibahas oleh para Mommy di grup whatsapp orang tua kelas Naren. Mau ga mau, siap ga siap, kita memang harus menghadapi kenyataan bahwa dana pendidikan menjadi salah satu hal yang harus disiapkan dengan seksama. Perihal dana pendidikan dan juga berbagai issue yang menjadi topik hangat di usia 30-an tentu akan lebih seru kalau dibahas bareng-bareng. Karena itu, aku pun mengikuti Financial Dialogue yang diselenggarakan QM Financial, Selasa lalu. Selama ini aku follow cukup banyak akun instagram yang sering berbagi tips personal financial, tapi baru kali ini aku ikut event berbau finansial gini. Why? Karena Financial Dialogue ini dikemas menjadi tiga sesi yang berbeda, berdasarkan rentang usia. Ada sesi untuk usia 20-an, 30-an, dan 40-an. Menarik? Tentu! Kare

SELEKSI ART!

Beberapa waktu lalu, dunia maya dihebohkan dengan viralnya video yang menampakkan dua orang Asisten Rumah Tangga (ART) yang bersikap sangat kasar pada anak yang dijaganya. Berdasarkan info yang beredar, kejadian ini terungkap berkat rekaman CCTV taman di sebuah kompleks perumahan dan juga video dari tetangga yang melihat perbuatan Si ART. Kejadian ini tentu memicu kekhawatiran banyak orang tua yang menitipkan sang buah hati kepada ART maupun Baby Sitter. Namun, ga bisa dipungkiri ART maupun Baby Sitter menjadi salah satu support system yang dapat meringankan beban kita dalam merawat anak ataupun menjalankan berbagai tugas kerumahtanggaan. Beberapa waktu lalu, aku pun berada di posisi membutuhkan ART hingga akhirnya aku menemukan cara yang tidak aku pikirkan sebelumnya yaitu mencari ART melalui facebook! Iya, facebook! MEMBUKA LOWONGAN Pencarian ART ini dimulai dengan bergabungnya aku di sebuah grup FB bernama Group ART Babysitter Langsung Majikan. Di dalam grup ini ada berbagai post ba

Ragunan Zoo

Setelah sekian bulan pindah ke ibukota, akhirnya aku berkunjung ke kebun binatang Ragunan. Duluuu, sekitar sepuluh tahun lalu, aku bersama Pak Anjar sudah pernah ke sana berdua. Kali ini, kami datang lagi berempat! Foto Sama Gajah Kunjungan ke Ragunan sudah menjadi agenda kami sejak awal kepindahanku dan anak-anak ke Jakarta. Namun apa daya, pandemi masih melanda negeri ini. Demi keamanan, ya sudah lah ya kami bersabar ga berkunjung ke sana. Sampai tibalah waktunya kondisi membaik dan tempat wisata mulai kembali menerima kunjungan, termasuk Kebun Binatang Ragunan! Sebelum berkunjung, kami mencari informasi terlebih dahulu. Alhamdulillah, informasi di akun instagram @ragunanzoo cukup jelas. Di sana sudah ada informasi ketentuan kunjungan seperti wajib mendaftar secara online H-1 kunjungan, KTP luar DKI sudah bisa berkunjung (sebelumnya sempat tidak bisa), tidak ada batasan usia, wajib vaksin, dan lainnya. Ketentuan ini disesuaikan dari waktu ke waktu, mengikuti perkembangan kondisi dan

2W+2H tentang Operasi Gigiku

Senin lalu, akhirnya aku memberanikan diri untuk operasi gigi bungsu! Lega rasanya! Why? Kisah sakit gigi ini sudah dimulai sebelum pandemi melanda. Awalnya aku malas ke dokter gigi, lalu saat sudah membulatkan tekad ke dokter gigi, eh pandemi melanda. Selama pandemi, aku hanya mengandalkan obat untuk mengatasi sakit gigi ini. Tapi, belakangan rasa sakit makin sering melanda. Setelah aku cek menggunakan cermin dan senter, memang ada dua gigi geraham kiri bawah yang berlubang cukup besar. Tak lama kemudian, rasa sakit menyusul di sisi kanan. Sakitnya malah jauh lebih parah sampai sisi kanan kepala dan bahu pun terasa sakit luar biasa. Rasa sakit ini sering sekali datang di malam hari sampai aku tidak bisa tidur. Aku kembali mencoba mengecek gigi yang sakit di sisi kanan itu, tapi aku sama sekali ga bisa melihat gigi yang sakit itu. Where? Agustus lalu, aku pun memberanikan diri ke klinik gigi di dekat rumah. Setelah mendaftar via whatsapp, aku mendapatkan jadwal di hari Sabtu pukul 11.0

Gifted, Mom Eliz, dan Pikiranku

Beberapa waktu lalu, aku menonton film Gifted atas rekomendasi dari Ika. Thank you Ikaaa, sebenernya aku udah pernah nonton trailernya tapi entah kenapa aku lupa untuk lanjut. 😆 Film ini menceritakan tentang Frank yang tinggal bersama Marry, anak dari kakak Frank yang telah meninggal karena bunuh diri. Marry adalah seorang anak yang memiliki kemampuan luar biasa di bidang Matematika. Hingga suatu saat terjadi perebutan hak asuh antara Frank dan Evelyn, nenek Marry. Evelyn ingin mengasuh Marry dan mengembangkan kemampuan Matematika Marry semaksimal mungkin. Namun Frank ingin Marry menjalani kehidupan normal layaknya anak-anak lainnya, dan lebih jauh lagi, Frank tidak ingin Marry menjalani kehidupan yang penuh dengan tekanan seperti yang dialami ibu Marry. Film ini menyisakan beberapa pertanyaan dalam benakku. Seandainya, anakku ternyata memiliki kemampuan lebih seperti Marry, apakah aku akan push his/her skill to the limit seperti nenek Marry, atau mengkondisikan anak-anak hidup normal

BAOBAB DAN TAMAN SAFARI PRIGEN, PILIHAN WISATA KALA PANDEMI MELANDA

Beberapa waktu lalu, Kang Mas Suami merencanakan kepulangannya dari Ibu Kota. Kebetulan akhir Oktober ini ada long weekend kan. Tak hanya itu, Kang Mas Suami pun mengajak "Jalan-jalan yuk Bun". Aku pun menyambut ajakan itu dengan senang hati. Beberapa opsi hotel pun muncul dalam diskusi kami hingga akhirnya pilihan kami jatuh kepada Hotel Baobab dan Taman Safari Prigen! Hari demi hari berlalu hingga tibalah saatnya untuk berlibur! Kami memulai perjalanan dari Bondowoso sekitar pukul 08.00. Berdasarkan Google Maps, perkiraan waktu tempuh dari rumah kami ke Baobab adalah sekitar empat jam via non jalan tol. Perjalanan berjalan lancar hingga kami tiba di sebuah perempatan, Kang Mas Suami bilang ke kanan tapi map menunjukkan lurus. Aku bilang ikut map aja, tapi ternyata kami nyasar hingga ke jalanan makadam. 😅 Kami pun putar balik dan bertanya pada orang, kata beliau hari itu sudah ada dua mobil yang nyasar seperti kami. Maafkan aku yang lebih percaya Google Maps daripada dirimu