Beberapa bulan lalu, Dayu mengeluh giginya sakit. Setelah aku cek, ternyata ada gigi kecil muncul di gusi, lebih tepatnya di atas gigi serinya yang sudah tersisa sedikit dan menghitam karena karies. Ada sariawan di gusi dan bibir dalam di sekitar gigi kecil itu. Waduh, gigi barunya tumbuh di gusi ini, pikirku saat itu. Aku pun membawa Dayu ke dokter gigi di klinik dekat rumah.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tiba giliran Dayu untuk diperiksa. Ternyata! Itu bukan gigi baru saudara-saudara! Itu adalah akar gigi yang sudah ada, akar si gigi yang karies dan sisa sedikit ituuu, posisinya miring hingga akarnya mencuat keluar dari gusi. Seharusnya, sisa gigi yang karies itu dicabut. Tapi pencabutan disarankan dilakukan saat usia anak minimal 6 tahun, saat gigi barunya sudah siap menggantikan gigi yang dicabut. Jadi saat itu dokter hanya melakukan tindakan mengikir bagian akar yang ada di gusi itu, agar tidak menyebabkan lecet di bibir dalam.
BEBERAPA BULAN BERSELANG
Beberapa hari yang lalu, entah gimana ceritanya, aku cek gigi seri atas Dayu. Ternyata gigi kecil di gusi muncul lagi dengan ukuran yang lebih besar daripada sebelumnya. Bedanya, kali ini tidak menimbulkan sariawan dan rasa sakit. Ga hanya itu, ternyata gigi sebelahnya (yang juga karies) pun sudah goyang. Baiklah! Saatnya ke dokter gigi!
Berbeda dari klinik sebelumnya, kali ini kami ke Orange Dental Care di Rawamangun. Setelah mendaftarkan diri via whatsapp, kami mendapatkan jadwal di Minggu sore. Sesampainya di sana, kami langsung mengisi formulir pendaftaran dan menjelaskan kondisi gigi Dayu. Ga lama menunggu, kami pun dipersilakan untuk memasuki ruang periksa.
Setelah Dokter Ning Ayu yang sedang bertugas sore itu memeriksa kondisi gigi Dayu, beliau menjelaskan ada empat gigi yang harus ditindak. Dua gigi atas, yang miring dengan akar mencuat dan yang goyang, urgent untuk dicabut. Dua gigi seri bawah juga sudah goyang dan muncul gigi baru. Oow! Aku kelewatan gigi bawah ini! Dayu sama sekali ga bilang karena dia ga sadar dan aku juga terlalu fokus sama gigi atas jadi ga cek yang lain. Dokter menawarkan tindakan pencabutan dua gigi yang atas terlebih dahulu, namun karena akan sedikit merobek gusi, jadi harus ada injeksi (sepenangkapanku ini injeksi bius). Aku menyetujui tindakan dan menjelaskan ke Dayu. Oh iya! Sebelum ke dokter gigi, aku sudah sampaikan ke Dayu kalau dokter lebih paham ilmunya jadi lebih tau apa yang harus dilakukan. Jadi kita percayakan sama Dokter aja giginya mau diapain. Dannn, alhamdulillah! Dayu mengikuti semua petunjuk Dokter dan Asistennya dengan baik! Seperti diminta kumur, membuka mulut, diinjeksi, hingga dicabut giginya, alhamdulillah sekali Dayu bisa melaluinya dengan tenang! Yeayyy!
Setelah tindakan selesai, sedikit berkonsultasi dengan dokter, membayar tagihan, mendapatkan mainan dan Certificates of Bravery, kami pun pulang dengan hati riang! Yeayyy!
Updated: gigi bawah Dayu (yang rencananya akan dicabut di weekend berikutnya di klinik yang sama), sudah berhasil dicabut di rumah. Posisi gigi sudah cukup goyang jadi cukup mudah mencabutnya! Alhamdulillahhh.. Semoga gigi-gigi Dayu bisa tumbuh dengan baik dan sehat! Aaammmiiinnnnn....
Komentar
Posting Komentar