Langsung ke konten utama

Perpanjang SIM C

Assalamualaikum!

Beberapa waktu lalu, SIM C yang biasa bertengger di dompet saya nyaris habis masa berlakunya. Sebagai warga negara yang taat aturan (dan ga mau kena tilang terus harus ngeluarin duit), saya pun menyiapkan diri untuk mengurus perpanjangan SIM saya ini. Kebetulan, beberapa waktu lalu, saya melihat whatsapp story teman saya, Pandu, yang membagi pengalaman saat perpanjang SIM. Lalu saya pun bertanya pada Pandu bagaimana alur, persyaratan, serta biaya untuk mengurus perpanjang SIM.

Berbekal jawaban dari Pandu yang hanya membutuhkan surat keterangan sehat dan SIM asli saat dia perpanjang SIM, saya pun berangkat. Tujuan pertama saya adalah Puskesmas Kademangan! Setelah sampai di sana, saya segera menuju loket dan menyampaikan bahwa saya ingin membuat surat sehat. Lalu petugas pendaftaran meminta satu lembar fotocopy KTP dan menanyakan tujuan pembuatan surat sehat. Setelah itu saya menunggu tidak terlalu lama, dan saya pun dipanggil kembali untuk didata berat badan, tensi, serta keterangan penggunaan kaca mata. Tak lama kemudian, surat sehat saya pun jadi! Biayanya? Alhamdulillah gratis karena puskesmas itu adalah faskes yang terdaftar di BPJS saya!

Tujuan berikutnya: Satlantas Bondowoso! Dengan percaya diri pun, saya langsung menuju Satlantas dan segera menuju pos lapor. Dan ternyata, petugas di pos lapor menyampaikan bahwa kelengkapan untuk perpanjangan adalah surat sehat, surat keterangan tes psikologi, dan fotocopy KTP.  Ternyata ada aturan baru yang mengharuskan ada surat keterangan psikologi itu! Haaah…

Berdasarkan petunjuk dari petugas di Satlantas tadi, surat keterangan psikologi bisa diperoleh di Laboratorium Safari Lantai 2. Saya pun segera ke sana. Sesampainya di sana, petugas pendaftaran mendata identitas kita dan meminta dua lembar fotocopy KTP. Lalu, saya diminta memasuki semacam ruang kelas untuk mengerjakan tes berupa 30 pertanyaan ya/tidak. Pertanyaannya macam-macam seperti apakah Anda sering merasa kelelahan, apakah Anda merasa marah, dan sebangsanya. Selesai mengerjakan tes, saya menyerahkan lembar jawaban ke petugas yang menjaga ruangan. Petugas melihat jawaban saya sekilas, lalu langsung membuatkan surat keterangan psikologi saya. To be honest, saya ga yakin petugasnya benar-benar menganalisa jawaban saya, hehe. Biayanya? 50 ribu rupiah! Lumayan lah ya untuk pengeluaran tak terduga!

Setelah itu, saya mampir ke toko ATK untuk memfotocopy KTP lagi karena stock fotocopy KTP saya sudah habis, lalu kembali ke Satlantas. Saya pun mengisi buku tamu di Satlantas dan langsung menuju ke bagian SIM. Di sana saya diminta untuk mengisi formulir serta menyerahkan kelengkapan berupa surat sehat, surat keterangan tes psikologi, tiga lembar fotocopy KTP, SIM asli, dan biaya perpanjangan sebesar 75 ribu rupiah. Setelah itu, saya dipanggil ke ruang foto, dan tak lama kemudian jadi lah SIM baru saya! Yeay! Alhamdulillahhhh….

Jadi, ringkasan perjalanan perpanjangan SIM C kali ini adalah:
  1. Buat surat sehat di Puskesmas Kademangan, gratis, 1 lembar fotocopy KTP
  2. Buat surat keterangan psikologi di Lab Safari Lantai 2, 50 ribu, 2 lembar fotocopy KTP
  3. Perpanjang SIM C di Satlantas Bondowoso, 75 ribu, 3 lembar fotocopy KTP+surat sehat+surat keterangan psikologi+SIM Asli

Begitulah kisah perpanjangan SIM C kali ini. Semoga informasi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2W+2H tentang Operasi Gigiku

Senin lalu, akhirnya aku memberanikan diri untuk operasi gigi bungsu! Lega rasanya! Why? Kisah sakit gigi ini sudah dimulai sebelum pandemi melanda. Awalnya aku malas ke dokter gigi, lalu saat sudah membulatkan tekad ke dokter gigi, eh pandemi melanda. Selama pandemi, aku hanya mengandalkan obat untuk mengatasi sakit gigi ini. Tapi, belakangan rasa sakit makin sering melanda. Setelah aku cek menggunakan cermin dan senter, memang ada dua gigi geraham kiri bawah yang berlubang cukup besar. Tak lama kemudian, rasa sakit menyusul di sisi kanan. Sakitnya malah jauh lebih parah sampai sisi kanan kepala dan bahu pun terasa sakit luar biasa. Rasa sakit ini sering sekali datang di malam hari sampai aku tidak bisa tidur. Aku kembali mencoba mengecek gigi yang sakit di sisi kanan itu, tapi aku sama sekali ga bisa melihat gigi yang sakit itu. Where? Agustus lalu, aku pun memberanikan diri ke klinik gigi di dekat rumah. Setelah mendaftar via whatsapp, aku mendapatkan jadwal di hari Sabtu pukul 11.0...

UJUNG GENTENG.. CANTIK YANG TAK TERJAMAH..:)

Agak lebay sih ya judulnya..:p Gapapa ah, kali ini saya akan mencoba berbagi cerita perjalanan saya bersama GRAPERS ke Ujung genteng beberapa waktu lalu..:) Berbulan-bulan lalu Makrab. Malam Keakraban. Istilah ini pertama kali saya dengar pada saat mengikuti MOS di SMA dulu. Malam keakraban adalah malam penutupan Masa Orientasi Siswa yang diisi dengan pementasan kelas dan juga acara-acara seru lainnya. Malam di mana Kakak Panitia yang awalnya jutek dan menyebalkan akhirnya berubah dan terjalinlah canda tawa di malam yang penuh kenangan itu. Tapi di sini beda. Makrab atau malam keakraban adalah sebuah ritual yang wajib dijalankan oleh hampir semua kelas di kampus saya (dan pasti di kampus lainnya, entah dengan nama yang sama atau ga). Intinya makrab kelas itu adalah sebuah event di mana seluruh anggota kelas berpelesir ke suatu tempat, menginap di sana, dan mengadakan berbagai acara yang dapat mengakrabkan seluruh personil kelas. Ga cuma malem tentunya. Seharian, bahkan bis...

CURHAT PENUMPANG KERETA

Tut Tut Tuutt... Naik kereta api.. Siapa hendak turut.. Ke Bandung Surabaya.. Bolehlah naik dengan percuma.. Ayo kawanku lekas naik.. Keretaku tak berhenti lama... Hai, apa kabar? Sudah lama ga nyentuh blog ini, maklum, kemarin sibuuuk banget ngurus ini itu ke Jakarta. Udah kayak pingpong aja ini bolak balik Jatim-Jakarta berkali-kali! Untung aja nih kereta ekonomi udah nyaman, udah duduk rapi sesuai nomer kursi, dan udah AC, jadi saya bisa wira wiri hemat dan nyaman!Hehehe... Berbicara tentang kereta nih, sewaktu saya kecil, saya hanya mengenal kereta dari lagu tadi lho. Ya maklum, walau rumah saya hanya seperlemparan batu dari stasiun, sayangnya stasiun kereta api di kota saya Bondowoso udah ga aktif, hanya ada bangunan dan rel tua teronggok gagah di sana. Dan setelah sekian lama hidup di dunia, akhirnya untuk pertama kalinya saya naik kereta empat tahun lalu, tahun 2009. Pada saat itu saya harus ke Jakarta untuk mengurus daftar ulang. Setelah tanya-tanya kakak t...