Langsung ke konten utama

TIRTA UNTUK DUNIA


 
            “Pemirsa, saat ini saya berada di depan Gedung Konferensi PBB tempat berlangsungnya Konferensi Dunia mengenai konflik air yang telah terjadi dua tahun terakhir. PBB mengeluarkan status Darurat Air Dunia seiring dengan semakin meluasnya wilayah yang mengalami kelangkaan air bersih, yang diikuti dengan penyebaran berbagai penyakit, matinya hewan dan tumbuhan di berbagai belahan dunia, dan juga konflik antar negara. Hingga saat ini, PBB menyatakan akibat kelangkaan air bersih sudah terdapat 38 juta manusia di seluruh dunia yang tewas, baik karena dehidrasi akut, tidak adanya bahan pangan akibat kekeringan, terinfeksi penyakit akibat mengkonsumsi air yang tercemar, maupun tewas menjadi korban dalam konflik perebutan air. Karena itu, perwakilan seluruh negara di dunia saat ini sedang berkumpul, dan menyusun rencana pengambilalihan pengelolaan air dunia. Berdasarkan informasi terakhir yang kami dapatkan, seluruh sumber air di dunia akan ditutup dari akses masyarakat umum, dan akan segera diambil alih untuk mengoptimalkan penggunaan sisa air bersih yang tersisa dengan efisien dan efektif. Selain itu, PBB mengharapkan kesediaan seluruh masyarakat di dunia, untuk menjadi bagian dalam upaya penyelamatan air bersih ini untuk keselamatan kita semua. PBB menyatakan dengan kondisi air yang sangat parah saat ini, manusia diperkirakan hanya akan dapat bertahan sekitar 10 hingga 15 tahun lagi di dunia..”, kata-kata dari Reporter itu membuat hatiku ngilu. Sepuluh hingga lima belas tahun lagi. Aku benar-benar tak mengira kondisi bumi akan memburuk secepat ini. Lima belas tahun lalu, aku masih bisa melompat sekuat tenaga ke sungai, berlomba membuat hempasan air terhebat bersama teman-temanku. Sungai itu mengalir dengan air yang jernih membelah desa kami, mengairi sawah, menjadi pelepas dahaga, menjadi sumber kehidupan kami. Dan lima belas tahun lagi, kata mereka, kehidupan manusia terancam terhenti karena tak ada lagi air bersih.
       “Ayah, sekarang Bayu berumur delapan tahun. Lima belas tahun lagi.. Sebentar Bayu hitung, delapan ditambah lima belas.. Umm, dua puluh tiga! Dua puluh tiga, Yah! Berarti saat Bayu berumur dua puluh tiga, air akan habis Yah?”, aku terdiam, mencari kata yang tepat untuk menjelaskan. Seharusnya tak ku ijinkan ia melihat berita itu..
     “Tirta, bangun Nak! Ayo bangun, sudah pagi lho.. Yuk bangun, Shalat Subuh dulu, terus siap-siap sekolah, “ suara Mama tiba-tiba memanggilku.
        “Hoaemmm.. Lho? Mama? Ini Tirta di mana? Tirta kok masih kecil?”
        “Lho kok nanya gitu? Tirta kan emang masih kecil, Sayaang.. Mimpi ya?” Oh? Ya ampun, ternyata tadi itu mimpi. Iya, ternyata mimpi. Aku sudah menjadi seorang Bapak, dan menonton berita dengan anakku. Siapa namanya tadi? Oh iya, Bayu! Hmm, tadi aku menonton berita tentang Status Darurat Air Dunia! Serem juga sih ya! Pasti ini gara-gara artikel tentang air yang aku baca semalam! Ckckckck.. Sampai kebawa mimpi!
        “Tirtaaa, ayo sarapan Nak!!”
      “Iya Maaaa! Tirta ngecek buku bentaaar!” Waduh, Mama udah manggil-manggil aja. Bahasa Inggris, udah! Matematika, udah! IPA, udah! Lengkap semua! Yuk mari segera sarapan!
      “Ta, gimana persiapan Lomba Karya Tulisnya? Minggu lalu kamu bilang sama Papa kalau mau ikut lomba itu kan? Udah bikin?”
       “Iya Pa, Tirta mau ikutan Pa. Kata Bu Irma, lombanya untuk kelompok gitu, Pa, Tirta sekelompok sama Nia, Andre, Tyo. Awalnya sih bingung mau nulis tentang apa, Pa, kan temanya tentang Bumi gitu. Terus kemarin pas pelajaran IPA, Bu Irma jelasin tentang siklus air, Pa. Terus kami berempat kan tertarik gitu ya Pa pas dengerin Bu Irma jelasin. Terus kami sepakat deh mau nulis itu. Terus kemarin kami cari buku tentang air di perpustakaan. Terus semalem Tirta juga nyari di internet, Pa! Terus Tirta dapet artikel tentang kelangkaan air, Pa! Kata artikel itu, air bersih di bumi udah tinggal dikit, Pa, banyak yang tercemar gitu! Ya ampun, Pa, serem banget deh! Terus sampai kebawa mimpi gitu Paaaa.. Ter..”
         “Terus dimakan dulu dong sarapannya Tirtaaa.. Keburu telat lho..”
***
         “Assalamualaikuuuuumm...”
         “Walaikumsalaamm.. Wah wah, ada Empat Sekawan dateng nih! Ayo masuk Tirta, Andre, Tyo! Udah bilang sama Mama Papa kan kalau kalian diskusi untuk karya tulis di rumah Nia?”
       “Udah kok Tante, malah tadi Mama pesen jangan makan kue banyak-banyak di rumah Nia, hehe..” Ckckck, dasar Tyo gembul! Dia emang hobi makan sih, pantes aja Mamanya pesen gitu. Tapi ya ga disampaikan ke Mamanya Nia juga dong Tyoooo... Untung Mamanya Nia baik hati dan tidak sombong, beliau hanya tertawa dan langsung mengajak kami masuk ke balkon atas, tempat belajar kelompok favorit kami!
            “Jadi saudara-saudara, gimana perburuan semalem? Udah pada dapet bahan kan?”
            “Udah dong Ta, sesuai pembagian kemarin, semalem aku nyari bahan tentang definisi air kan. Nah ini bahannya. Intinya, air itu senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang ada di muka bumi. Hampir 71% permukaan bumi ini ditutupi oleh air, ada yang di sungai, danau, laut, sampai ada juga yang di pegunungan es gitu. Air ni bisa terbentuk dalam tiga wujud, cair seperti air yang biasa kita gunakan, padat seperti es batu di minuman kita ini, dan gas seperti uap air yang ada di sekitar kita. Gitu dulu deh intinya, yang lain gimana?”
            “Aku ya! Tentang air dan tubuh kita. Jadi, tubuh kita ini sangat butuh air. Air merupakan unsur utama tubuh kita, rata-rata setiap orang memiliki 60% air dari berat tubuhnya. Semua sistem di dalam tubuh tergantung oleh air. Contohnya nih, penyaringan racun, pengangkutan nutrisi, pengatur suhu tubuh, dan lain-lain. Karena itu, kita harus, wajib, fardu, mengkonsumsi air sesuai kebutuhan. Tiap orang beda nih kebutuhan airnya, tergantung tingkat kegiatan kita, suhu, kelembaban, dan lainnya. Kalau kita ga bisa memenuhi kebutuhan air kita nih, tubuh kita bisa dehidrasi. Kalau dehidrasi nih, peredaran darah bisa menurun, tekanan darah meningkat, kulit keriput, melambatnya metabolisme, pusing, sistem imun rendah. Bahkan, dehidrasi ini juga bisa menyebabkan kematian lho!”
            “Terus bagianku, tentang fungsi air lainnya. Jadi fungsi air itu buanyaaak buanget fungsinya! Mulai dari konsumsi rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, dan lain-lain. Konsumsi rumah tangga contohnya untuk minum, masak, mandi, mencuci, menyiram tanaman. Industri contohnya untuk produksi baju kita nih. Mulai dari pemintalan benang, penenunan kain, pewarnaan kain, sampai baju ini ada di badan kita, dibutuhkan buanyak banget air! Terus untuk pertanian dan peternakan nih, aku dapat grafik kebutuhan air untuk beberapa produk pertanian dan peternakan! Siap-siap kaget yaaa.. Untuk satu gelas susu nih, berapa coba air yang dibutuhkan? Dua ratus liter!!! Ada lagi nih, untuk dua ratus gram daging kambing, berapa? Mau nebak? Dua ribu liter!!!!”
            “Wow! Banyak banget, Ndre! Mana grafiknya, Ndre? Wah, nanti kita tampilin pas presentasi nih!”
            “Ckckck, pantesan air jadi langka. Air yang kita pakai banyak banget gini! Semalem aku nyari bahan tentang kelangkaan air kan, ternyata memang udah langka! Walaupun air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya, kira-kira 87 persennya,tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di bawah tanah. Nah, dari sejumlah air yang bisa dimanfaatkan ini, jumlahnya semakin berkurang dari waktu ke waktu. Ada tiga penyebab utamanya nih. Pertama, meningkatnya kebutuhan dan permintaan. Kan dari waktu ke waktu, jumlah manusia semakin meningkat nih. Jadi semakin banyak kebutuhan manusia akan air. Yang kedua, distribusi air yang tidak merata dan tidak adil. Contohnya nih, ada air berlimpah ruah di sungai Amazon kan, tapi ada berapa banyak manusia yang tinggal di sekitarnya? Sedikit kan? Sebaliknya, di kota-kota besar, jumlah sungainya tidak memadai. Kalaupun ada, banyak yang tercemar. Nah, ini nih penyebab yang ketiga, pencemaran! Pencemaran ini bisa dari rumah tangga, dan yang paling parah, dari pabrik. Biasanya nih kan pabrik menghasilkan limbah tuh, banyak limbah yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya, banyak sungai, danau, laut yang tercemar deh! Dan bayangkan deh apa jadinya tubuh sehat kita jika mengkonsumsi air tercemar ini! Gara-gara pencemaran air nih, sudah tercatat kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya!!”
***
        “Jadi Bapak Ibu sekalian, seperti yang sudah kami jelaskan tadi, kita harus segera melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan air. Ada beberapa hal yang kami ingin sampaikan kepada masyarakat luas. Yang pertama, kita harus meningkatkan peraturan mengenai pengolahan limbah industri. Pemerintah harus bertindak tegas, memperketat aturan pembuangan limbah sehingga jumlah pencemaran air oleh limbah dapat dikurangi. Kedua, apa pun usaha yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan air, semua itu tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh kita semua. Kita semua bisa mulai menyelamatkan dunia dengan berbagai tindakan. Memastikan kran air tertutup rapat, menutup kran saat menggosok gigi, menggunakan shower saat mandi, menggunakan air bekas yang telah disaring untuk menyiram tanaman, dan lain sebagainya. Sepele? Ya, sepele mungkin. Tapi, jika hal sepele itu dilakukan oleh seseorang, mungkin dia akan bisa menghemat pemakaian air sebanyak sepuluh liter. Dan jika hal sepele itu dilakukan oleh sepuluh, seribu, sejuta, seratus juta orang, akan ada begitu banyak air yang diselamatkan setiap harinya. Kita semua bisa bertindak, sepele apapun itu, untuk menyelamatkan air, untuk menyelamatkan dunia”
***
Apa yang terjadi di mimpi Tirta bukanlah lah yang tidak mungkin terjadi. Air, yang begitu penting bagi hidup kita, perlahan semakin sulit untuk ditemukan. Menteri Pekerjaan Umum Indonesia, Djoko Kirmanto, mengatakan saat ini hanya 52 persen masyarakat Indonesia yang dapat mengakses ketersediaan air bersih.Tak hanya itu, kekeringan dan krisis pangan telah dinyatakan mengancam seluruh dunia pada 2012 ini. Apa yang ada di tulisan ini tentu tak akan cukup untuk memaparkan betapa kita harus melakukan tindakan untuk menyelamatkan air. Namun, semoga tulisan ini bisa membawa pencerahan, sepele apapun tindakan kita, jauh lebih baik daripada kita hanya berdiam diri. Selamatkan air, selamatkan dunia!:)

*)Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog yang diselenggarakan oleh Unilever Pureit dan BLOGdetik

Referensi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUSU, SEHAT DAN HALAL!

"Eh Ari, lucunyaaa... Gendut banget.. Tante jadi gemes nih! Ari suka minum susu ya kok bisa gendut gini,,??" Susu? Bikin gendut? Hehe.. Dulu sih saya juga sempat berpikir seperti itu. Susu kan penuh lemak, ntar saya gendut dong kalau saya minum susu . Hmm, minum susu =gendut? Oke, saya yang (dulu) kurus bisa gemukan kalau minum susu ! Eits, itu dulu... Sekarang? Ya, setelah sekian lama minum susu , saya pun jadi agak gemuk (hiks,,dulu sih pengen agak gemuk,tapi sekarang pengen kurus lagi), tapiii bukan susu kok penyebabnya! :D Empat Sehat Lima Sempurna Masih ingat ga dengan kata-kata di atas? Slogan ini saya dapatkan ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, entah kelas berapa. Saya yang masih unyu waktu itu mendapatkan penjelasan bahwa tubuh kita membutuhkan beberapa jenis makanan yang kita kenal dengan sebutan empat sehat lima sempurna. Ajian sakti ini terdiri dari makanan pokok, sayur mayur, lauk pauk, dan buah-buahan. Jika mengkonsumsi empat jenis makan...

UJUNG GENTENG.. CANTIK YANG TAK TERJAMAH..:)

Agak lebay sih ya judulnya..:p Gapapa ah, kali ini saya akan mencoba berbagi cerita perjalanan saya bersama GRAPERS ke Ujung genteng beberapa waktu lalu..:) Berbulan-bulan lalu Makrab. Malam Keakraban. Istilah ini pertama kali saya dengar pada saat mengikuti MOS di SMA dulu. Malam keakraban adalah malam penutupan Masa Orientasi Siswa yang diisi dengan pementasan kelas dan juga acara-acara seru lainnya. Malam di mana Kakak Panitia yang awalnya jutek dan menyebalkan akhirnya berubah dan terjalinlah canda tawa di malam yang penuh kenangan itu. Tapi di sini beda. Makrab atau malam keakraban adalah sebuah ritual yang wajib dijalankan oleh hampir semua kelas di kampus saya (dan pasti di kampus lainnya, entah dengan nama yang sama atau ga). Intinya makrab kelas itu adalah sebuah event di mana seluruh anggota kelas berpelesir ke suatu tempat, menginap di sana, dan mengadakan berbagai acara yang dapat mengakrabkan seluruh personil kelas. Ga cuma malem tentunya. Seharian, bahkan bis...

the art of "ngeteng":: Bintaro-Bandar Lampung!

back to Bintaroooo... Alhamdulillah udah balik ke Bintaro lagi, semoga aja otak bisa lebih fresh untuk nerima materi kuliah lagi.. Amiiinn...:D Sekitar Dua Minggu Lalu Ya, sekitar dua minggu lalu saya menggalau. Bukan, bukan galau cinta. Juga bukan galau akademis. Kali ini saya galau liburan. Dalam rangka Natal dan Tahun Baru, kampus memberikan Libur selama satu minggu. Dan ditambah dengan hasil lobi dengan para dosen, libur kami bertambah menjadi dua minggu. Cukup lama. Tapi tak cukup lama bagi saya yang berkampung halaman di ujung timur Pulau Jawa ini. Bintaro-Bondowoso. Sekitar 22 hingga 24 jam by bus lah, itu kalau lancar. Akhir tahun lalu, ketika saya pulang kampung pas masa-masa liburan akhir tahun seperti ini, saya harus merelakan diri terduduk lesu di dalam bis selama 30 jam karena macet parah.