Langsung ke konten utama

Manusia Buah

Entah kenapa, tiba-tiba terlintas di pikiranku manusia itu seperti buah-buahan. Apel, jeruk, mangga, semangka..  dan buah lainnya.. Semua punya rasa yang berbeda.. Bahkan dua buah yang jenisnya sama tak akan pernah memiliki rasa yang sama.

Apel contohnya. Beberapa hari yang lalu aku membeli beberapa buah apel. Apel pertama, kulitnya tidak terlalu bagus. Begitu  selesai dikupas, aku menggigit sedikit dagingnya, manis.. Manis sekali. Apel kedua di keesokan harinya, kulitnya tak jauh beda.. Aku kupas, dan aku mendapatkan sedikit bercak coklat di sana. Aku potong sedikit daging itu, semakin besar bercak coklat itu. Akhirnya, separuh daging apel tersisa. Manis, manisnya tak jauh berbeda dengan apel pertama.

Ya, beberapa manusia seperti kedua apel itu. Penampilan luarnya nyaris serupa, namun tak ada yang bisa menebak apa yang ada di dalamnya. Mungkin saja ada dua orang dengan kehidupan yang biasa saja, namun kita tak akan pernah tahu jika ada salah satu di antara mereka yang merasa sepenuhnya sangat bahagia. Atau mungkin seorang lainnya memiliki sesuatu yang sedikit pahit di tengah manisnya kehidupannya.

Atau jeruk. Pernah suatu ketika aku mendapatkan apel dan jeruk dari seseorang. Apel yang sangat cantik, dan dagingnya sangat manis. Dan jeruk, jeruk yang cantik dengan warna yang menggoda. Namun apalah daya, setelah kukupas kulitnya, hanya rasa hambar yang lidahku rasa. Ya, mungkin saja kau mengenal seseorang dengan penampilan yang menarik, entah itu alami ataupun dibuat-buat, tapi kau akan merasakan kehampaan setelah mengenalnya lebih dalam.

Manusia itu seperti buah, yang memiliki rasa yang tak pernah sama, yang memiliki rasa yang sebenarnya tak bisa kau duga.


as always.. I just write down a "kata fina"..=)

Komentar

  1. Balasan
    1. eh, ini semalem dari hape..gabisa posting,tp keposting judulnya doaaang...hahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2W+2H tentang Operasi Gigiku

Senin lalu, akhirnya aku memberanikan diri untuk operasi gigi bungsu! Lega rasanya! Why? Kisah sakit gigi ini sudah dimulai sebelum pandemi melanda. Awalnya aku malas ke dokter gigi, lalu saat sudah membulatkan tekad ke dokter gigi, eh pandemi melanda. Selama pandemi, aku hanya mengandalkan obat untuk mengatasi sakit gigi ini. Tapi, belakangan rasa sakit makin sering melanda. Setelah aku cek menggunakan cermin dan senter, memang ada dua gigi geraham kiri bawah yang berlubang cukup besar. Tak lama kemudian, rasa sakit menyusul di sisi kanan. Sakitnya malah jauh lebih parah sampai sisi kanan kepala dan bahu pun terasa sakit luar biasa. Rasa sakit ini sering sekali datang di malam hari sampai aku tidak bisa tidur. Aku kembali mencoba mengecek gigi yang sakit di sisi kanan itu, tapi aku sama sekali ga bisa melihat gigi yang sakit itu. Where? Agustus lalu, aku pun memberanikan diri ke klinik gigi di dekat rumah. Setelah mendaftar via whatsapp, aku mendapatkan jadwal di hari Sabtu pukul 11.0...

UJUNG GENTENG.. CANTIK YANG TAK TERJAMAH..:)

Agak lebay sih ya judulnya..:p Gapapa ah, kali ini saya akan mencoba berbagi cerita perjalanan saya bersama GRAPERS ke Ujung genteng beberapa waktu lalu..:) Berbulan-bulan lalu Makrab. Malam Keakraban. Istilah ini pertama kali saya dengar pada saat mengikuti MOS di SMA dulu. Malam keakraban adalah malam penutupan Masa Orientasi Siswa yang diisi dengan pementasan kelas dan juga acara-acara seru lainnya. Malam di mana Kakak Panitia yang awalnya jutek dan menyebalkan akhirnya berubah dan terjalinlah canda tawa di malam yang penuh kenangan itu. Tapi di sini beda. Makrab atau malam keakraban adalah sebuah ritual yang wajib dijalankan oleh hampir semua kelas di kampus saya (dan pasti di kampus lainnya, entah dengan nama yang sama atau ga). Intinya makrab kelas itu adalah sebuah event di mana seluruh anggota kelas berpelesir ke suatu tempat, menginap di sana, dan mengadakan berbagai acara yang dapat mengakrabkan seluruh personil kelas. Ga cuma malem tentunya. Seharian, bahkan bis...

CURHAT PENUMPANG KERETA

Tut Tut Tuutt... Naik kereta api.. Siapa hendak turut.. Ke Bandung Surabaya.. Bolehlah naik dengan percuma.. Ayo kawanku lekas naik.. Keretaku tak berhenti lama... Hai, apa kabar? Sudah lama ga nyentuh blog ini, maklum, kemarin sibuuuk banget ngurus ini itu ke Jakarta. Udah kayak pingpong aja ini bolak balik Jatim-Jakarta berkali-kali! Untung aja nih kereta ekonomi udah nyaman, udah duduk rapi sesuai nomer kursi, dan udah AC, jadi saya bisa wira wiri hemat dan nyaman!Hehehe... Berbicara tentang kereta nih, sewaktu saya kecil, saya hanya mengenal kereta dari lagu tadi lho. Ya maklum, walau rumah saya hanya seperlemparan batu dari stasiun, sayangnya stasiun kereta api di kota saya Bondowoso udah ga aktif, hanya ada bangunan dan rel tua teronggok gagah di sana. Dan setelah sekian lama hidup di dunia, akhirnya untuk pertama kalinya saya naik kereta empat tahun lalu, tahun 2009. Pada saat itu saya harus ke Jakarta untuk mengurus daftar ulang. Setelah tanya-tanya kakak t...