Langsung ke konten utama

SYUKUR



Bersyukur..
Kata orang, kunci dari kebahagiaan itu adalah syukur.
“Pandai-pandailah bersyukur, maka kau akan berbahagia...”
Bersyukur..
Bagaimana caranya..
Menerima semua yang terjadi akan hidup kita?
“Jangan selalu memandang ke atas, lihatlah ke bawah, itu membuat kita bersyukur..”
Ke bawah? Ke bawah yang mana?
Mereka? Mereka yang tidur di kolong jembatan?
Mereka yang mengais tong sampah demi sesuap nasi?
Mereka yang berjalan jauh tanpa alas kaki demi sekeping ilmu?
Mereka yang menekuri baris lowongan kerja di koran?
Mereka yang kehilangan rumah setelah air bah melanda?
“Ya.. Bisa jadi Mereka..”
Jadi, kita lebih beruntung dari Mereka?
Kita lebih bahagia dari Mereka?
Mereka yang tertawa riang saat angin menghempaskan rinai hujan di kolong jembatan..
Mereka yang tersenyum bangga sambil mengenggam sebungkus nasi dari tong sampah..
Mereka yang tergelak saat tapak seorang mereka menginjak kotoran sapi..
Mereka yang menghela nafas saat Sang Bunda meletakkan secangkir kopi hangat di sebelah korannya..
Mereka yang berlari penuh semangat menyambut para relawan yang datang memenuhi janji melanjutkan cerita kemarin petang..
Mereka bahagia..
Mereka bahagia..
Kita bisa bahagia..

Komentar

  1. Balasan
    1. waa,dibaca linaaa..jd malu,hehe..
      ni cm curahan hati,knp kita harus mengganggap orang lain lebih g beruntung dr kita,pdhl bs aja mreka lbh bahagia..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUSU, SEHAT DAN HALAL!

"Eh Ari, lucunyaaa... Gendut banget.. Tante jadi gemes nih! Ari suka minum susu ya kok bisa gendut gini,,??" Susu? Bikin gendut? Hehe.. Dulu sih saya juga sempat berpikir seperti itu. Susu kan penuh lemak, ntar saya gendut dong kalau saya minum susu . Hmm, minum susu =gendut? Oke, saya yang (dulu) kurus bisa gemukan kalau minum susu ! Eits, itu dulu... Sekarang? Ya, setelah sekian lama minum susu , saya pun jadi agak gemuk (hiks,,dulu sih pengen agak gemuk,tapi sekarang pengen kurus lagi), tapiii bukan susu kok penyebabnya! :D Empat Sehat Lima Sempurna Masih ingat ga dengan kata-kata di atas? Slogan ini saya dapatkan ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, entah kelas berapa. Saya yang masih unyu waktu itu mendapatkan penjelasan bahwa tubuh kita membutuhkan beberapa jenis makanan yang kita kenal dengan sebutan empat sehat lima sempurna. Ajian sakti ini terdiri dari makanan pokok, sayur mayur, lauk pauk, dan buah-buahan. Jika mengkonsumsi empat jenis makan...

UJUNG GENTENG.. CANTIK YANG TAK TERJAMAH..:)

Agak lebay sih ya judulnya..:p Gapapa ah, kali ini saya akan mencoba berbagi cerita perjalanan saya bersama GRAPERS ke Ujung genteng beberapa waktu lalu..:) Berbulan-bulan lalu Makrab. Malam Keakraban. Istilah ini pertama kali saya dengar pada saat mengikuti MOS di SMA dulu. Malam keakraban adalah malam penutupan Masa Orientasi Siswa yang diisi dengan pementasan kelas dan juga acara-acara seru lainnya. Malam di mana Kakak Panitia yang awalnya jutek dan menyebalkan akhirnya berubah dan terjalinlah canda tawa di malam yang penuh kenangan itu. Tapi di sini beda. Makrab atau malam keakraban adalah sebuah ritual yang wajib dijalankan oleh hampir semua kelas di kampus saya (dan pasti di kampus lainnya, entah dengan nama yang sama atau ga). Intinya makrab kelas itu adalah sebuah event di mana seluruh anggota kelas berpelesir ke suatu tempat, menginap di sana, dan mengadakan berbagai acara yang dapat mengakrabkan seluruh personil kelas. Ga cuma malem tentunya. Seharian, bahkan bis...

the art of "ngeteng":: Bintaro-Bandar Lampung!

back to Bintaroooo... Alhamdulillah udah balik ke Bintaro lagi, semoga aja otak bisa lebih fresh untuk nerima materi kuliah lagi.. Amiiinn...:D Sekitar Dua Minggu Lalu Ya, sekitar dua minggu lalu saya menggalau. Bukan, bukan galau cinta. Juga bukan galau akademis. Kali ini saya galau liburan. Dalam rangka Natal dan Tahun Baru, kampus memberikan Libur selama satu minggu. Dan ditambah dengan hasil lobi dengan para dosen, libur kami bertambah menjadi dua minggu. Cukup lama. Tapi tak cukup lama bagi saya yang berkampung halaman di ujung timur Pulau Jawa ini. Bintaro-Bondowoso. Sekitar 22 hingga 24 jam by bus lah, itu kalau lancar. Akhir tahun lalu, ketika saya pulang kampung pas masa-masa liburan akhir tahun seperti ini, saya harus merelakan diri terduduk lesu di dalam bis selama 30 jam karena macet parah.