Langsung ke konten utama

MOVIE ON - MOVING ON!!

"Seorang pemuda dan badut itu duduk berhadapan. Dengan berbekal selembar kertas dan sebuah pensil, pemuda itu menggambarkan senyum manis sang badut. Tak lama, kurcaci-kurcaci datang dan memanggil badut dari kejauhan. Sang badut pun segera meninggalkan pemuda itu, ia berlari riang menuju kumpulan kurcaci sambil melambaikan tangan pada sang pemuda. Dan pemuda itu membalas melambaikan tangannya.."

Cerita itu adalah potongan film yang saya tonton beberapa bulan lalu. Saya lupa judulnya. Yang jelas, film itu membuat saya menangis di depan televisi satu malam sebelum ujian pengantar akuntansi semester 2.

Yang saya ingat, ada tiga cerita di film itu.


PERTAMA..

Seorang pemuda yang depresi karena putus cinta & tidak memiliki pekerjaan. Dari pengalaman putus cintanya itu, ia memiliki ide untuk menjadi "pembawa pesan putus cinta". Konyol awalnya. Dia mendapatkan pesan dari seseorang yang sudah tidak mencintai seseorang, dan menyampaikannya dengan berbagai resiko. Dikejar-kejar dan dipukuli oleh seseorang yang berbadan kekar, hingga membuat seorang wanita menangis parah karena "pesan-putus-cinta" yang dibawanya.

Tangisan itulah yang mengantarkan pemuda itu pada seorang bocah kecil yang penasaran. Bocah itu mengamati ia dari kejauhan dan beberapa kali melihat ia membuat beberapa wanita menangis.

Dan dengan polosnya bocah itu menghampirinya dan bertanya, "mengapa kau membuat mereka menangis? Mengapa?"
Ia tak bisa menjawab...


KEDUA..

Ternyata bocah itu memiliki cerita sendiri. Dia memiliki seorang ibu yang sangat sibuk dan tidak memperhatikannya. Hingga akhirnya, nilai-nilai pelajarannya pun turun. Sejak itu, Ibunya memarahinya habis-habisan. Dan sejak saat itu juga ia membenci Ibunya. Bocah kecil itu terbiasa menulis buku harian. Cerita-cerita lama tentang ia yang sedang merindukan kehadiran Ibunya pun berganti. Ia menulis, "Aku benci Ibu. Lebih baik ibu tidak ada."

Suatu hari, Ibu bocah itu jatuh sakit. Saya lupa apa penyakitnya. Yang jelas, Ibu bocah itu hanya bisa terbaring lemah di kamar rumah sakit dan dokter memvonis umurnya tidak lama lagi. Bocah itu tak sengaja mendengar kata-kata dokter. Ia yang masih sangat amat kecil itu benar-benar shock. Ia berlari menerobos hujan sambil menangis sejadi-jadinya. Ia terus menangis dan berlari menemui seseorang.

Esoknya, datanglah seseorang dengan sebuket bunga ke kamar ibu bocah tadi. Orang itu membacakan pesan, saya (lagi-lagi) lupa isinya. Potongan-potongan yang saya ingat, "Aku tak ingin kau pergi. Aku ingin kau di sampingku selamanya. Jangan pernah pergi." dan di akhir pesan itu orang itu menyebutkan pemberi pesan itu, "dari anakmu.. "

*dan orang itu adalah sang pemuda "pembawa pesan putus cinta", bocah itu menemuinya dan memintanya menyampaikan pesan itu. Sejak saat itu, pemuda itu berhenti menjadi "pembawa pesan putus cinta". Ia berganti profesi menjadi "pembawa pesan cinta", ia tetap membuat orang menangis, menangis bahagia.


KETIGA..

cerita ini lanjutan cerita pembuka di awal tadi.
Sang badut pun masih berlari riang menuju kawan kurcacinya. Mereka segera berlari bersama menuju gerombolan anak kecil di taman bermain itu. Mereka berfoto dan bermain dengan begitu riangnya.

Hari pun beranjak sore, permainan selesai dan sang badut pun beristirahat. Ia membuka kepala badutnya. Ternyata ia seorang gadis cantik, dengan bekas luka yang cukup besar di wajahnya. Teman-teman kurcacinya juga berada di sana. Saat mereka bercerita bersama, gadis badut itu hanya mengangguk dan menggeleng sambil tersenyum. Tak satu pun kata yang ia ucap. Ya, gadis badut yang selalu tersenyum itu bisu. Tapi badut itu tetap tersenyum, dengan segala kekurangan dan masalah yang ada pada dirinya.


Dan saya?

Saya dan Pemuda itu??
Ya,saya seperti dia. Saya masih sering menyakiti dan membuat orang lain sedih, marah, atau terluka. Jika ditanya mengapa, saya gak tau jawabannya...

Saya dan Bocah itu?
Ya,saya juga seperti dia. Saya masih sering marah pada orang tua saya, saya masih kesulitan menyampaikan permintaan maaf dan rasa sayang saya secara langsung. Hanya lewat surat dan sms. Mungkin jika saya bertemu pemuda penyampai pesan itu, saya juga akan menggunakan jasanya. Masih tetap lewat perantara.

Saya dan Badut itu?
Hmm.. Saya harap saya bisa seperti dia. Tetap tersenyum dan membuat orang lain bahagia tanpa orang lain tau beban hidupnya. Ya, saya ingin jadi seperti badut itu.

Komentar

  1. sepertinya filmnya baguss... film barat y pastinyaa???
    pengen tau judulnya dan pengen nonton... =))

    ohya, salam kenal dari jogja ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

2W+2H tentang Operasi Gigiku

Senin lalu, akhirnya aku memberanikan diri untuk operasi gigi bungsu! Lega rasanya! Why? Kisah sakit gigi ini sudah dimulai sebelum pandemi melanda. Awalnya aku malas ke dokter gigi, lalu saat sudah membulatkan tekad ke dokter gigi, eh pandemi melanda. Selama pandemi, aku hanya mengandalkan obat untuk mengatasi sakit gigi ini. Tapi, belakangan rasa sakit makin sering melanda. Setelah aku cek menggunakan cermin dan senter, memang ada dua gigi geraham kiri bawah yang berlubang cukup besar. Tak lama kemudian, rasa sakit menyusul di sisi kanan. Sakitnya malah jauh lebih parah sampai sisi kanan kepala dan bahu pun terasa sakit luar biasa. Rasa sakit ini sering sekali datang di malam hari sampai aku tidak bisa tidur. Aku kembali mencoba mengecek gigi yang sakit di sisi kanan itu, tapi aku sama sekali ga bisa melihat gigi yang sakit itu. Where? Agustus lalu, aku pun memberanikan diri ke klinik gigi di dekat rumah. Setelah mendaftar via whatsapp, aku mendapatkan jadwal di hari Sabtu pukul 11.0...

UJUNG GENTENG.. CANTIK YANG TAK TERJAMAH..:)

Agak lebay sih ya judulnya..:p Gapapa ah, kali ini saya akan mencoba berbagi cerita perjalanan saya bersama GRAPERS ke Ujung genteng beberapa waktu lalu..:) Berbulan-bulan lalu Makrab. Malam Keakraban. Istilah ini pertama kali saya dengar pada saat mengikuti MOS di SMA dulu. Malam keakraban adalah malam penutupan Masa Orientasi Siswa yang diisi dengan pementasan kelas dan juga acara-acara seru lainnya. Malam di mana Kakak Panitia yang awalnya jutek dan menyebalkan akhirnya berubah dan terjalinlah canda tawa di malam yang penuh kenangan itu. Tapi di sini beda. Makrab atau malam keakraban adalah sebuah ritual yang wajib dijalankan oleh hampir semua kelas di kampus saya (dan pasti di kampus lainnya, entah dengan nama yang sama atau ga). Intinya makrab kelas itu adalah sebuah event di mana seluruh anggota kelas berpelesir ke suatu tempat, menginap di sana, dan mengadakan berbagai acara yang dapat mengakrabkan seluruh personil kelas. Ga cuma malem tentunya. Seharian, bahkan bis...

CURHAT PENUMPANG KERETA

Tut Tut Tuutt... Naik kereta api.. Siapa hendak turut.. Ke Bandung Surabaya.. Bolehlah naik dengan percuma.. Ayo kawanku lekas naik.. Keretaku tak berhenti lama... Hai, apa kabar? Sudah lama ga nyentuh blog ini, maklum, kemarin sibuuuk banget ngurus ini itu ke Jakarta. Udah kayak pingpong aja ini bolak balik Jatim-Jakarta berkali-kali! Untung aja nih kereta ekonomi udah nyaman, udah duduk rapi sesuai nomer kursi, dan udah AC, jadi saya bisa wira wiri hemat dan nyaman!Hehehe... Berbicara tentang kereta nih, sewaktu saya kecil, saya hanya mengenal kereta dari lagu tadi lho. Ya maklum, walau rumah saya hanya seperlemparan batu dari stasiun, sayangnya stasiun kereta api di kota saya Bondowoso udah ga aktif, hanya ada bangunan dan rel tua teronggok gagah di sana. Dan setelah sekian lama hidup di dunia, akhirnya untuk pertama kalinya saya naik kereta empat tahun lalu, tahun 2009. Pada saat itu saya harus ke Jakarta untuk mengurus daftar ulang. Setelah tanya-tanya kakak t...